UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Seruan lintas agama untuk Hari Raya Nyepi

Maret 11, 2013

Seruan lintas agama untuk Hari Raya Nyepi

 

Perayaan Nyepi jatuh pada Selasa 12 Maret 2013. Pada saat Nyepi dimulai, seluruh masyarakat Bali dilarang melakukan aktivitas. Listrik padam. Bandara ditutup. Aktivitas pelayaran pun dihentikan. Untuk menghormati perayaan tahun baru Saka 1934, pemuka lintas agama di Kota Denpasar mengeluarkan seruan bersama.

Seruan ditandatangani oleh perwakilan pemuka agama antara lain Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Denpasar, I Nyoman Kenak, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Denpasar, KH Mustafa al-Amin, Keuskupan Denpasar diwakili Romo Yosef C Wora SVD, Vikjen Keuskupan Denpasar, Musyawarah Pelayanan Gereja Kota Denpasar, I Ketut Sukanada, Majelis Agama Khonghucu Kota Denpasar, Putu Santiro, dan Walubi Kota Denpasar,

“Keputusan ini berdasaran hasil rapat yang bertempat di aula Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar beberapa waktu lalu,” ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Denpasar, Ida Bagus Rahoela, Minggu 10 Maret 2013, seperti dilansir vivanews.com.

Dalam seruan tersebut, umat Hindu diharapkan mampu melaksanakan Catur Brata penyepian dengan sebaik-baiknya sebagaimana pedoman edaran dari PHDI Provinsi Bali.

Untuk umat Islam yang melaksanakan salat berjamaah di masjid, musala atau langgar, agar dilakukan di tempat terdekat dari tempat tinggalnya dengan berjalan kaki dan tidak menggunakan pengeras suara.

Sementara umat Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan Konghucu diharapkan bisa menyesuaikan. Dalam seruan tersebut juga dilarang menyalakan petasan, mercon dan bunyi-bunyian sejenisnya yang sifatnya mengganggu kesucian hari raya Nyepi dan membahayakan ketertiban umum.

Ditegaskan pula agar hotel-hotel yang ada di Kota Denpasar tidak menyediakan paket hiburan Hari Raya Nyepi. Sementara itu, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menyambut baik seruan yang dikeluarkan majelis agama dan keagamaan Kota Denpasar.

“Ini membuktikan bahwa toleransi antarumat beragama di Denpasar semakin meningkat,” katanya.

Rai berharap agar seruan itu diimplemetasikan seluruh warga Kota Denpasar. “Mari kita jaga suasana kondusif Kota Denpasar dengan mengedepankan toleranasi dan saling menghormati antarumat beragama,” kata Rai Mantra.

Dia juga berharap umat Hindu mampu melaksanakan catur brata penyepian, yakni empat pantangan yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Keempat pantangan itu meliputi amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak melakukan kegiatan), amati lelungan (tidak bepergian) dan amati lelanguan (tidak mengumbar hawa nafsu maupun tidak mengadakan hiburan/bersenang-senang).

Foto: baliwww.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi